Salah satu nasehat untuk hidup bahagia adalah dengan memaafkan orang-orang yang telah memperlakukan kita dengan buruk di masa lalu.
Menerima dan memaafkan perlakuan buruk mereka, bukan karena mereka layak dimaafkan. Namun, karena kita layak hidup bahagia. Tanpa dihantui perasaan dan emosi negatif terhadap siapa pun.
Maafkan mereka semua, tanpa kecuali, termasuk diri kita sendiri.
Bukankah kita juga satu di antara mereka yang memperlakukan diri kita dengan buruk?
Kecemasan berlebihan dalam memulai sesuatu, kesalahan memalukan yang sulit terlupakan, ketidaktegasan untuk take action, kemalasan mempelajari hal penting, dan masih banyak lagi kebodohan dan kekonyolan lainnya yang membuat kita malu dan menyesal saat mengingatnya.
Jika kita bisa memaafkan orang lain yang berlaku buruk pada diri kita, kenapa nggak melakukan hal yang sama untuk diri kita di masa lalu. Si tukang pembuat kesalahan.
Mungkin sempat terpikir olehmu, kalau saja kamu sekarang balik ke masa lalu, tentunya kamu akan melakukan hal yang berbeda.
Tapi apa gunanya?
Nantinya juga akan muncul masalah baru yang bisa jadi, lebih buruk dan meninggalkan bekas luka yang sangat dalam untuk diri kita di masa depan.
Kenapa nggak, berdamai saja. Lihat ke cermin dan akuilah. Katakan pada dirimu, kalau kamu yang dulu memang salah. Itu sudah terjadi, ya sudah, biar terjadi. Terima itu sebagai salah satu episode hidupmu.
Tak perlu disesali. Terima saja. Apa yang ada di depanmu lebih berharga dan berhak atas waktu dan energimu yang kamu buang percuma menyesali dan berandai-andai tentang merubah masa lalu.
Face forward and let the past become part of your success history.