Tangani Kusta Sejak Dini, Yuk Cegah Disabilitas Karena Kusta
Apa Itu Kusta?
Gejala Kusta
Stigma Kusta Di Mata Masyarakat Menyebabkan Penanganan Kusta Terlambat
Kesimpulan
Blogku Aset Digitalku, Membangun Mimpi Menjadi Blogger Profesional
Website Sebagai Aset |
Pertama Kali Ngeblog Dapat Cuan
Pertama Kali Ikut Campaign
Selesai Talkshow Waktunya Membuat Resume
Lesson Learned : Ngeblog Juga Bisa Jadi Media Penjemput Rejeki, For Real
Apa Itu Blogger Profesional Di Mata Saya
Menjajaki Self Hosted Blog
Keunggulan Sahabat Hosting |
Pilihan Paket Hosting |
Kesimpulan
Bukan Cuma Bikin Konten, Ini 5 Hal Tentang Ngeblog Yang Saya Pelajari Dari Perjalanan 5 Tahun Ngeblog
Syarat, Biaya dan Alur Penggantian Plat Nomor Kendaraan di Samsat Surabaya 2021
Asyiknya Nge-Game di Plays.Org, Tapi Jangan Kebablasan Ya
Bukan Kutukan, Ini Yang Kamu Perlu Tahu Tentang Kusta
Belajar Praktik Service Excellence Dari Seorang Munarto
Jangan Cuma Rajin Bayar Premi, Yuk Melek Asuransi
Karolina Grabowska |
Hey Bloggers, Yuk Nulis Lagi
Stop Bandingin Dirimu Dengan Orang Lain!
Jangan Suka Nyusahin Diri Sendiri!
SADARI Ancaman Kanker Payudara Dan Cegah Sebelum Terlambat
Presence Is The Best Present : Sebuah Cerita Tentang Quality Time
7 Langkah Pengambilan Keputusan Yang Kamu Perlu Tahu
Mau Jadi Content Creator Profesional? Miliki 4 Karakter Ini!
10 Perangkap Setan Di Tempat Kerja Yang Perlu Kita Waspadai
Bikin Konten Bermutu, Apa Perlu?
Super Simpel : 3 Workout Rumahan Untuk Jaga Kesehatan Saat Pandemi
Unsplash |
Mengatasi Writer's Block Dengan Editorial List
Mboh Piye Caramu...
Cara Menjadi Bloger Yang Produktif
Perlukah Blog Memiliki Blog Value?
Our Weekend Story : Simple But Meaningful
Ternyata Saya Bukan Seth Godin
Mie Mayo & Hangatnya Kebersamaan
Elemen Penting Dalam Membangun Rumah Tangga
Kompromi Perintah Agama Atas Nama Kemanusiaan
Beberapa waktu lalu, saya sempat melihat WAS seorang teman yang menyampaikan keresahannya setelah menonton sebuah video yang menurutnya, salah kaprah dan bisa menimbulkan disinformasi untuk umat Muslim, terutama yang belum mendalami ilmu agama seperti saya.
Nanti Kita Cerita Tentang Juli
Alasan Saya Tidak Memasang Adsense
Belum Terima Sertifikat Vaksin? Unduh Sendiri Saja
Bukan Cuma Apa Artinya
Udah, Jalani Aja..
Badai Pasti Berlalu
Cara Agar Konsisten Ngeblog
Lelah Ini Bernilai Ibadah Ga Ya?
Semua Masalah Ada Solusinya
Ketika Angka Mulai Memiliki Makna
When Life Hits You Hard
Bergegas Jangan Gegabah
Kemewahan Yang Sederhana
Kalau Nggak Tahu Mau Nulis Apa
Skala 1-10
Katanya Niat Ibadah
Tantangan Sholat Di Tempat Kerja (1)
Good Enough Blog Post
Seni Bertanya Di Tempat Kerja
Pertanyaan Sulit
Nostalgia Kala Berbuka Puasa
Bukan Apa, Tapi Siapa
Yang Sebaiknya Kita Tahu Sebelum Mulai Menulis
Esai : Papa Juga Lupa
Sudah Terlambat?
Nggak Perlu Ngeyel
Cerita Tentang Blogwalking
Blogwalking is blogging.
Neilton Washington
Jika kau benar-benar menyayanginya, maka lakukan yang terbaik untuknya, bukan yang terbaik untukmu Paddington (Ny. Bird)
Ketubruk Gajah
Rasa Dan Selera
Kami punya rasa, Anda punya selera - Cak Pan
Passion Tapi Nggak Menghasilkan
Habis Sholat Ngapain Ya Enaknya?
Sayang, Uangnya Ke Mana Semua?
Pertanyaan vs Kesalahan Bodoh
Cara Mendapatkan Apapun Yang Kamu Mau
Gara-Gara Rajin Blogwalking Sepenuh Hati
Ya Memang Harusnya Gitu
Sudah Seharusnya
Pengalaman Pribadi
Lesson Learned
WFH Story : Kunjungan Tamu Yang Tak Diundang
Manfaat & Tips Mendongeng Asyik Untuk Tumbuh Kembang Anak
- Meningkatkan kemampuan bahasa anak;
- Meningkatkan konsentrasi;
- Mengasah kemampuan imajinasi;
- Meningkatkan kepercayaan diri anak;
- Meningkatkan kedekatan dengan orang tua.
Awalnya...
Menggunakan Youtube
Orang Tua Adalah Pendongeng Terbaik
- Jaga kontak mata.
- Gunakan gerak tubuh.
- Gunakan alat peraga (misalnya, boneka).
- Jangan menghapal.
- Mainkan ekspresi.
- 9 Jilid Self Help
- 11 Jilid Value
- 5 Jilid Spiritual
- 1 Panduan untuk Orang TUa
- 3 Buah Boneka Tangan
- 1 Buku Helo Kids
Aku Mau Resign Tapi...
Diingatkan...
2 Hal Tentang Waktu Yang Baru Saya Sadari
Hei Penunda, Tanyakan 4 Hal Ini Sebelum Kamu Menunda!
Belum lama ini, saya membaca sebuah artikel menarik dari Inc Magazine mengenai cara mengurangi dan/atau menghentikan kebiasaan menunda (procrastination).
Insung Yoon |
4 Pertanyaan Pada Diri Sendiri
- Apa yang dilakukan orang sukses untuk mencapai target ini?
- Apa yang akan saya rasakan kalau saya gagal menyelesaikan tugas ini? Atau nggak punya cukup waktu untuk menyelesaikannya dengan baik?
- Apa satu hal yang bisa saya lakukan untuk memastikan saya menyelesaikannya tepat waktu?
- Apa satu langkah awal/berikutnya yang saya perlu lakukan?
1. Apa Yang Orang Sukses Lakukan?
2. Apa Yang Akan Saya Rasakan Jika Gagal?
Jean Gerber |
3. Apa Satu Hal Yang Bisa Saya Lakukan Untuk Memastikan Selesai Tepat Waktu?
4. Apa Satu Hal Yang Bisa Saya Lakukan Sekarang?
ACT : Action Change Things
Seperti halnya di pertanyaan nomor 3, let's make thing simpler. Nggak perlu ndakik-ndakik bikin action plan super heboh. Cukup 1 saja aksi nyata yang bisa kita lakukan. Apa 1 hal yang bisa dilakukan sekarang?
Kaya contoh ngeblog tadi. Let's say, kita lagi mualessss untuk nulis, padahal kita udah nunda nulis itu berhari-hari. Coba tanyakan, apa sih 1 aksi nyata yang bisa kita lakukan? Misalnya, nulis ala freewriting, atau bikin outline, anything that moves you closer to finish your task.
Atau sesederhana melihat kembali alasan kita melakukan semua ini. Kali aja kita lupa, apa dampaknya buat diri kita, atau orang-orang yang kita sayangi bila kita gagal. Bukan gagal karena sudah mencoba, tapi gagal karena selalu menunda.
Now What?
Selesaikan Yang Mudah Dulu
2 hari yang lalu, selepas sholat Shubuh, saya yang masih seger buger akibat keguyur air wudlu, memutuskan untuk membuka laptop, untuk melihat-lihat lagi beberapa opsi desain rumah yang sudah terkumpul sebelumnya. Kebetulan memang kita lagi cari-cari referensi desain rumah yang sesuai dengan lifestyle kami.
Seperti biasa, ketika sudah asyik dengan satu aktivitas, saya suka larut dan tenggelam hingga lupa hal-hal lainnya. Salah satunya adalah housekeeping.
Memang sudah menjadi kesepakatan dan kebiasaan kalau saya adalah PIC urusan rumah tangga di pagi hari, sedangkan istri, sore hari. Jadi mulai bersih-bersih rumah, siram tanaman, nyiapin sarapan, hingga cuci baju (kalau pas lagi harinya nyuci).
Pagi itu, saat sedang asyik melototin desain demi desain di layar laptop, istri saya bangun dan bertanya, "Rumah sudah dibersihin?"
Spontan saya bilang, "Belum."
Sekelebat, saya melihat ekspresi wajahnya kurang senang. Namun, dalam hati saya merasa kalau saya punya alasan kuat untuk nggak bersih-bersih rumah, lho. Saya kan lagi 'nyiapin' masa depan impian kita.
Lalu, istri saya melangkah ke ruang laundry untuk mulai mencuci baju. Sayup-sayup saya juga mendengar suara ia menyapu ruang itu. Karena merasa bersalah, dengan berat hati saya tinggalkan 'tugas penting' itu dan mulai nge-vacuum rumah dan masak nasi, serta menghangatkan makanan.
Istri saya kembali, tanpa sepatah kata. Dalam pikiran saya, kalau dia marah, silahkan saja. Saya kan punya 'alasan' yang sangat kuat untuk nggak ngerjain tugas saya.
Sambil nge-vacuum, sepertinya Allah menegur saya dengan mengirimkan sebuah pemikiran, yang membuat saya mempertanyakan pembelaan yang sudah saya siapkan di kepala itu.
Sepertinya, saya salah. Ya sih, apa yang saya kerjakan dengan desain-desain rumah itu memang penting. Namun, bukankah melakukan morning housekeeping juga penting? Lagi pula, bukannya sudah disepakati kalau PIC rumah di pagi hari itu saya?
Sedihnya, hal-hal semacam ini juga acap kali saya lakukan pada pekerjaan kantor. Segitu asyiknya saya berkutat dengan tugas-tugas yang menurut saya penting, tapi nggak ditagih dalam waktu dekat, tapi nggak ngerjain tugas yang jelas-jelas diperlukan dalam waktu dekat.
Walaupun, tugas tersebut sepele.
Alhasil, tugas yang sulit nggak selesai, yang sepele terbengkalai, in the end, nggak ada yang selesai. Tentu saja, ini bukan hal bagus untuk dilakukan. Ini menunjukkan buruknya manajemen tugas yang saya lakukan.
Karena in the end, nggak ada seorang pun yang peduli sebanyak apa tugasmu dan sesibuk apa dirimu. Yang mereka pedulikan hanya, kamu udah nyelesaiin apa aja. Sad but true, so get used to it.
Lesson Learned
Salah itu manusiawi, begitu pula belajar dari kesalahan.
Blogging di 2021 : Dibikin Simpel Aja
Awal Ngeblog...
Memulai Minimalist Web
Vacuum Ngeblog
Balik Ngeblog Lagi...
Simple Prima...A New Beginning
- Tujuan. Saya nggak expect banyak dari blog ini. Buat saya sekarang, ngeblog itu lebih untuk nulis dan membangun relasi melalui blogwalking.
- Tema. Blog ini adalah blog pribadi untuk menuangkan pengalaman dan opini saya, lalu membagikannya. Jadi, tetap harus menjaga kaidah-kaidah umum lah, biar yang baca juga nggak sumpek.
- Komentar. Di dalam ngeblog kali ini, saya meniadakan kolom komentar. Alasannya supaya saya nggak jadi bloger pemburu komentar yang bersemangat saat postingan saya penuh komentar positif dan murung waktu nggak ada yang komenin. Ini saya alami di blog terdahulu.
- Domain. Punya blog dengan custom domain alih-alih .blogspot.com memang keliatan lebih mentereng sih. Namun, mengingat tujuan kali ini saya ngeblog, saya nggak mau terlalu ambisius ah ngekustomisasi domain.
Pengalaman Melakukan Rapid Test Antigen
Senin Pertama Dengan Tantangan Yang Mengejutkan
Hari yang ditunggu para dream chaser dan risk taker telah tiba. Money Day a.k.a Monday, alias Senin, hari pertama di awal work week yang penuh harapan sekaligus menyimpan berbagai tantangan untuk kita lalui, hadapi, dan atasi.
Bagaimana persiapanmu menyambut hari yang baik ini sahabat-sahabatku yang baik hati?
Di postingan kali ini, saya mau berbagi cerita tentang awal pekan saya yang, lets say...unpredictable ini.
Awalnya...
Kejutan di Awal Hari
Now What?
- Pulang ke rumah langsung mandi, sebelum bercengkerama dengan keluarga;
- Mengenakan masker medis selama di rumah;
- Tidak berbagi makanan maupun menggunakan alat makan bersama;
- Pray a lot....literally.