Ya Memang Harusnya Gitu
Sudah Seharusnya
Pengalaman Pribadi
Lesson Learned
WFH Story : Kunjungan Tamu Yang Tak Diundang
Manfaat & Tips Mendongeng Asyik Untuk Tumbuh Kembang Anak
- Meningkatkan kemampuan bahasa anak;
- Meningkatkan konsentrasi;
- Mengasah kemampuan imajinasi;
- Meningkatkan kepercayaan diri anak;
- Meningkatkan kedekatan dengan orang tua.
Awalnya...
Menggunakan Youtube
Orang Tua Adalah Pendongeng Terbaik
- Jaga kontak mata.
- Gunakan gerak tubuh.
- Gunakan alat peraga (misalnya, boneka).
- Jangan menghapal.
- Mainkan ekspresi.
- 9 Jilid Self Help
- 11 Jilid Value
- 5 Jilid Spiritual
- 1 Panduan untuk Orang TUa
- 3 Buah Boneka Tangan
- 1 Buku Helo Kids
Aku Mau Resign Tapi...
Diingatkan...
2 Hal Tentang Waktu Yang Baru Saya Sadari
Hei Penunda, Tanyakan 4 Hal Ini Sebelum Kamu Menunda!
Belum lama ini, saya membaca sebuah artikel menarik dari Inc Magazine mengenai cara mengurangi dan/atau menghentikan kebiasaan menunda (procrastination).
Insung Yoon |
4 Pertanyaan Pada Diri Sendiri
- Apa yang dilakukan orang sukses untuk mencapai target ini?
- Apa yang akan saya rasakan kalau saya gagal menyelesaikan tugas ini? Atau nggak punya cukup waktu untuk menyelesaikannya dengan baik?
- Apa satu hal yang bisa saya lakukan untuk memastikan saya menyelesaikannya tepat waktu?
- Apa satu langkah awal/berikutnya yang saya perlu lakukan?
1. Apa Yang Orang Sukses Lakukan?
2. Apa Yang Akan Saya Rasakan Jika Gagal?
Jean Gerber |
3. Apa Satu Hal Yang Bisa Saya Lakukan Untuk Memastikan Selesai Tepat Waktu?
4. Apa Satu Hal Yang Bisa Saya Lakukan Sekarang?
ACT : Action Change Things
Seperti halnya di pertanyaan nomor 3, let's make thing simpler. Nggak perlu ndakik-ndakik bikin action plan super heboh. Cukup 1 saja aksi nyata yang bisa kita lakukan. Apa 1 hal yang bisa dilakukan sekarang?
Kaya contoh ngeblog tadi. Let's say, kita lagi mualessss untuk nulis, padahal kita udah nunda nulis itu berhari-hari. Coba tanyakan, apa sih 1 aksi nyata yang bisa kita lakukan? Misalnya, nulis ala freewriting, atau bikin outline, anything that moves you closer to finish your task.
Atau sesederhana melihat kembali alasan kita melakukan semua ini. Kali aja kita lupa, apa dampaknya buat diri kita, atau orang-orang yang kita sayangi bila kita gagal. Bukan gagal karena sudah mencoba, tapi gagal karena selalu menunda.
Now What?
Selesaikan Yang Mudah Dulu
2 hari yang lalu, selepas sholat Shubuh, saya yang masih seger buger akibat keguyur air wudlu, memutuskan untuk membuka laptop, untuk melihat-lihat lagi beberapa opsi desain rumah yang sudah terkumpul sebelumnya. Kebetulan memang kita lagi cari-cari referensi desain rumah yang sesuai dengan lifestyle kami.
Seperti biasa, ketika sudah asyik dengan satu aktivitas, saya suka larut dan tenggelam hingga lupa hal-hal lainnya. Salah satunya adalah housekeeping.
Memang sudah menjadi kesepakatan dan kebiasaan kalau saya adalah PIC urusan rumah tangga di pagi hari, sedangkan istri, sore hari. Jadi mulai bersih-bersih rumah, siram tanaman, nyiapin sarapan, hingga cuci baju (kalau pas lagi harinya nyuci).
Pagi itu, saat sedang asyik melototin desain demi desain di layar laptop, istri saya bangun dan bertanya, "Rumah sudah dibersihin?"
Spontan saya bilang, "Belum."
Sekelebat, saya melihat ekspresi wajahnya kurang senang. Namun, dalam hati saya merasa kalau saya punya alasan kuat untuk nggak bersih-bersih rumah, lho. Saya kan lagi 'nyiapin' masa depan impian kita.
Lalu, istri saya melangkah ke ruang laundry untuk mulai mencuci baju. Sayup-sayup saya juga mendengar suara ia menyapu ruang itu. Karena merasa bersalah, dengan berat hati saya tinggalkan 'tugas penting' itu dan mulai nge-vacuum rumah dan masak nasi, serta menghangatkan makanan.
Istri saya kembali, tanpa sepatah kata. Dalam pikiran saya, kalau dia marah, silahkan saja. Saya kan punya 'alasan' yang sangat kuat untuk nggak ngerjain tugas saya.
Sambil nge-vacuum, sepertinya Allah menegur saya dengan mengirimkan sebuah pemikiran, yang membuat saya mempertanyakan pembelaan yang sudah saya siapkan di kepala itu.
Sepertinya, saya salah. Ya sih, apa yang saya kerjakan dengan desain-desain rumah itu memang penting. Namun, bukankah melakukan morning housekeeping juga penting? Lagi pula, bukannya sudah disepakati kalau PIC rumah di pagi hari itu saya?
Sedihnya, hal-hal semacam ini juga acap kali saya lakukan pada pekerjaan kantor. Segitu asyiknya saya berkutat dengan tugas-tugas yang menurut saya penting, tapi nggak ditagih dalam waktu dekat, tapi nggak ngerjain tugas yang jelas-jelas diperlukan dalam waktu dekat.
Walaupun, tugas tersebut sepele.
Alhasil, tugas yang sulit nggak selesai, yang sepele terbengkalai, in the end, nggak ada yang selesai. Tentu saja, ini bukan hal bagus untuk dilakukan. Ini menunjukkan buruknya manajemen tugas yang saya lakukan.
Karena in the end, nggak ada seorang pun yang peduli sebanyak apa tugasmu dan sesibuk apa dirimu. Yang mereka pedulikan hanya, kamu udah nyelesaiin apa aja. Sad but true, so get used to it.
Lesson Learned
Salah itu manusiawi, begitu pula belajar dari kesalahan.
Blogging di 2021 : Dibikin Simpel Aja
Awal Ngeblog...
Memulai Minimalist Web
Vacuum Ngeblog
Balik Ngeblog Lagi...
Simple Prima...A New Beginning
- Tujuan. Saya nggak expect banyak dari blog ini. Buat saya sekarang, ngeblog itu lebih untuk nulis dan membangun relasi melalui blogwalking.
- Tema. Blog ini adalah blog pribadi untuk menuangkan pengalaman dan opini saya, lalu membagikannya. Jadi, tetap harus menjaga kaidah-kaidah umum lah, biar yang baca juga nggak sumpek.
- Komentar. Di dalam ngeblog kali ini, saya meniadakan kolom komentar. Alasannya supaya saya nggak jadi bloger pemburu komentar yang bersemangat saat postingan saya penuh komentar positif dan murung waktu nggak ada yang komenin. Ini saya alami di blog terdahulu.
- Domain. Punya blog dengan custom domain alih-alih .blogspot.com memang keliatan lebih mentereng sih. Namun, mengingat tujuan kali ini saya ngeblog, saya nggak mau terlalu ambisius ah ngekustomisasi domain.
Pengalaman Melakukan Rapid Test Antigen
Senin Pertama Dengan Tantangan Yang Mengejutkan
Hari yang ditunggu para dream chaser dan risk taker telah tiba. Money Day a.k.a Monday, alias Senin, hari pertama di awal work week yang penuh harapan sekaligus menyimpan berbagai tantangan untuk kita lalui, hadapi, dan atasi.
Bagaimana persiapanmu menyambut hari yang baik ini sahabat-sahabatku yang baik hati?
Di postingan kali ini, saya mau berbagi cerita tentang awal pekan saya yang, lets say...unpredictable ini.
Awalnya...
Kejutan di Awal Hari
Now What?
- Pulang ke rumah langsung mandi, sebelum bercengkerama dengan keluarga;
- Mengenakan masker medis selama di rumah;
- Tidak berbagi makanan maupun menggunakan alat makan bersama;
- Pray a lot....literally.